Thursday, 14 May 2015

Manfaat pendidikan islam sejak udia dini


  Pendidikan yang Diajarkan Saat Dini Lebih Melekat
“Belajar di Saat Kecil Bagaikan Mengukir di Atas Batu.”
Begitulah peribahasa yang biasa dipakai untuk memberi semangat pada orang tua agar memberikan pendidikan Islam yang baik pada anak-anaknya saat usia mereka masih kecil. Ya, masih kecil atau usia dini adalah waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan karena berbagai alasan.
Diantara alasan tersebut adalah karena saat itu usia anak dalam usia emas, yaitu usia dimana apa yang diterimanya saat itu melalui didikan orang tua dan guru akan melekat kuat dalam hatinya. Jika ada saat itu kita menanamkan ada anak untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan agama, maka secara bertahap sang anak akan sadar bahwa agama sangat penting dalam kehiduan keluarganya.
Hal ini tentu akan memengaruhi cara berikir sang anak sampai ia remaja bahkan dewasa. Biasanya anak akan tetap menjaga apa yang menjadi kebiasaan orang tuanya. Bahkan nilai-nilai agama yang ia peroleh dari keluarga akan diwariskan juga ada anak cucunya di kemudian hari.
Alasan lainnya diberikannya pendidikan Islam sejak dini pada anak adalah karena saat itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Saat itu pengaruh keluarga sangat dominan bagi mereka. Ini sekaligus bisa menjadi bekal sebelum mereka bergaul dengan banyak orang di masyarakat. Dengan sebab inilah maka tidak benar sepenuhnya jika kegagalan pendidikan ada seorang anak disebabkan karena gagalnya sekolah mendidik sang anak, karena bagaimanapun pengaruh keluarga lebih dominan dari itu.
Makin Berkembangnya Pendidikan Islam Usia Dini
Dengan banyaknya pihak yang memahami manfaat pendidikan Islam sejak dini bagi anak, maka saat ini makin banyak lembaga pendidikan anak usia dini berdiri. Jika dulu hanya ada Taman Kanak-Kanak (TK), kini sudah ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang umurnya berkisar antara 3 sampai 4 tahun.
Dengan adanya PAUD ini memang orang tua sedikit lebih terbantu dengan pendidikan Islam yang wajib diberikan ada anak-anaknya. Materi yang diberikan di PAUD biasanya tidak berbeda jauh dengan di TK. Namun sesuai usianya maka disini waktu bermainnya lebih banyak. Orang tua bisa terbantu dengan berbagai materi yang telah diberikan guru, seperti hafalan doa seari-hari atau praktek ibadah.
Penting bagi orang tua untuk mengulangi lagi materi yang telah di daatkan anak di temat belajarnya itu. Jangan sampai sang anak mengalami kesulitan saat ia harus membacakan atau mempraktekkan pelajaran yang telah diterimannya di depan kelas; di hadapan guru dan teman-temannya. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana orang tua senantiasa memberikan contoh sikap dan prilaku yang baik bagi mereka, terutama dalam melaksanakan ibadah beragama.
Jika setiap orang tua bisa melakukannya, maka kemungkinan besar anak mereka nantinya akan menjadi anak baik dan bermanfaat bagi sesamanya. Itulah manfaat pendidikan Islam sejak dini bagi anak Anda.
Sumber: iwanwahyudi.net

Pola Makan Rasulullah Saw

inilah Pola Makan Rasulullah SAW

Redaksi – Sabtu, 13 Rabiul Awwal 1436 H / 3 Januari 2015 18:31 WIBEramuslim – “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]: 21).Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang sudah dirancang oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah hasanah) bagi semua manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk dalam hal pola makan yang bermuara pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Ketika nikmat kesehatan dicabut oleh Allah subhaanahu wa ta’ala, maka manusia rela mencari pengobatan dengan biaya yang mahal bahkan ke tempat yang jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan memelihara nikmat kesehatan yang Allah subhaanahu wa ta’ala telah anugerahkan sebelum dicabut kembali oleh-Nya.Karena Allah telah menegaskan kepada kita bahwa Beliau (Rasulullah) adalah teladan, inilah teladan yg bisa kita ikut bagaimana pola makan Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar Sehat dan berberkah dan mendapatkan amal.Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :“Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari no. 6412).Dalam hadist lain disebutkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,“Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakan kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air yang menyegarkan?”(HR. Tirmidzi: 3358. dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan sering dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit.Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.Ketika Kaisar romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit.Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya.Pola makan seringkali dikaitkan dengan pengobatan karena makanan merupakan penentu proses metabolisme pada tubuh kita. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al’ilaji).Dengan mencontoh pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza).Hal itu jauh lebih baik dan murah daripada harus berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa sintetik yang hakikatnya adalah racun, berbeda dengan pengobatan alamiah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melalui makanan dengan senyawa kimia organik.Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, sebagai berikut:1. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.2. Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)Sya’ir,khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum” sedangkan sya’ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya’ir kurang baik mutunya sya’ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum.Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari’Abdullah bin `Amr –Abu Ma’mar-,dari `Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.”Abdullah bin `Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.)“Rasulullah saw bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.6. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far r.a.)Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis) “Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)8. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.9. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.10. Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:Jangan minum susu bersama makan daging.Jangan makan ayam bersama minum susu.Jangan makan ikan bersama telur.Jangan makan ikan bersama daun salad.Jangan minum susu bersama cuka.Jangan makan buah bersama minum susuDemikianlah Pola makan Rasulullah, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

makanan sehat

Bayam
Sayur hijau yang satu ini sangat akrab sebagai menu sehari-hari orang Indonesia. Bayam paling enak dimasak sayur bening atau dimasak bobor. Tahukah Anda, dalam sayur bayam terdapat banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh, antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin C, folic acid dan mangan. Mengonsumsi bayam bisa membantu mengatasi masalah anemia secara alami, cocok untuk wanita.
Ubi Manis
Banyak yang bilang, ubi manis adalah makanan kampungan. Anda harus menepis anggapan itu, karena ubi manis terbukti sebagai salah satu super food terbaik di dunia. Ubi manis dengan warna orange cerah mengandung banyak serat alami, vitamin A dan vitamin B6.
Banyak yang takut mengonsumsi ubi manis, padahal rasa manisnya alami dan tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara tajam. Ubi manis juga mengandung betakaroten, yaitu antioksidan alami yang bisa melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas.
Telur
Telur adalah bahan makanan yang selalu ada di tiap rumah. Telur ayam sejak dulu dipercaya memegang peran penting sebagai pemberi asupan protein. Telur juga mengandung vitamin B12, riboflavin dan fosfor. Yang menyenangkan dari telur adalah kemudahannya diolah jadi berbagai makanan. Mulai diceplok hingga jadi bahan kue yang lezat.
Kacang-Kacangan
berbagai jenis kacang-kacangan dapat kita jumpai dengan mudah, mulai dari kacang tanah, kacang mede, kacang koro dan sebagainya. Harga kacang ini bisa dibilang murah, terutama kacang tanah yang sering diolah jadi sayur, camilan, atau bahan membuat kue. Kacang memiliki rasa gurih yang lezat dan mengandung serat, kalsium, folic acid, zat besi dan berbagai kandungan mineral lain.
Apel
An apple a day keeps the doctor away. Itu tidak sekedar pribahasa, karena apel adalah salah satu buah yang bisa membuat seseorang sehat. Selain sehat, apel adalah buah yang mudah dijumpai dan murah. Apel merah dan apel hijau memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, mengandung banyak serat dan menjadi antioksidan alami.
Sekarang Anda bisa memasukkan lima bahan di atas sebagai menu harian. Tubuh sehat bisa didapat dengan cara murah tapi tidak murahan.

semoga bermanfaat:) wassalam..